Rabu, Agustus 18, 2010

Upacara

Heh heh upacara..
Suatu cara untuk merayakan peristiwa bersejarah yang memiliki makna selain memperingati sekaligus juga menanamkan rasa ikut memiliki bagi generasi muda. Makna ini sangat penting mengingat generasi muda tentu saja tidak mengalaminya secara langsung karena mungkin mereka belum dilahirkan ke muka bumi. Namun mereka perlu ikut merasakannya agar ikut memiliki dan memelihara.
Seperti halnya upacara bendera. Suatu tradisi yang sudah turun temurun kita laksanakan untuk tujuan itu. Semua setuju..semua menurut saja, meskipun terkadang ada satu dua yang mengeluh kepanasan. Bahkan ada yang mengomel panjang pendek ketika harus masuk kantor dihari libur karena harus mengikuti upacara. "Wong memperingati kemerdekaan kok dengan merampas kemerdekaan (baca hari libur)" begitu keluhnya.
Lalu, apakah bisa tanpa melakukan upacara tetapi tetap mendapatkan maknanya? Tentu saja bisa. Sebagai ilustrasi di negara lain seperti Amerika Serikat misalnya, warganya merayakan hari kemerdekaan tanggal 4 Juli dengan pesta mercon. Di negara lain juga ada yang merayakan dengan pesta dan karnaval tanpa upacara bendera, dan negara mereka masih eksis bahkan lebih sejahtera dari kita.
"Desa mawa cara" begitu ungkapan dalam bahasa Jawa yang artinya tiap tempat memiliki cara tersendiri. Jadi terserah kita sendiri mau memilih yang mana asal tidak melanggar hukum.
Hukum? Kalau hukum yang dirujuk harus mulai dari konstitusi dan perundangan kita, apakah ada ketentuan tentang upacara bendera? kalau ada ya harus dituruti walau harus berpanas ria, atau merubah dahulu aturan hukum yang sudah tidak sesuai. Tetapi harus tetap melalui prosedur yang berlaku.
Sekarang ada yang iseng membuat upacara bendera didunia maya. Yah ini mungkin suatu terobosan bagi yang tidak diundang atau tidak bisa menghadiri upacara bendera. Tetapi semua itu hanya sekedar ide dan gagasan, dan jangan buru-buru memasang cap tidak nasionalis.
"Merdekaaa...!!"
"Tetap semangaaaat..!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar